Sabtu, 09 Mei 2015

CAEXPO 2015, Upaya Indonesia-Tiongkok Bangun Ekonomi Jalur Sutra Maritim Abad 21

Kerjasama perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia terus ditingkatkan. Kali ini, kedua negara menggelar Pameran Indonesia CAEXPO 2015 di Jakarta International Expo (JIExpo), 8 hingga 10 Mei 2015.
Menurut Kepala Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Chen Wu, pamaren tersebut merupakan bukti upaya kedua negara membangun sabuk ekonomi jalur sutra maritim abad ke-21.
"Tahun ini adalah genap 65 tahun penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia, karena itu penyelenggaraan Pameran Indonesia ini sangat berarti," ujar Chen Wu saat memberikan sambutan dalam pembukaan CAEXPO 2015, Jumat (8/5/2015).
Jalur nan kesohor
Jika menengok sejarah, jalur sutra merupakan lintasan jalur darat yang menghubungkan timur dan barat Asia, dari Xi’an hingga ke Konstatinopel (saat ini Istanbul, Turki). Istilah jalur tersebut menjadi tenar lantaran pedagang Tiongkok banyak membawa sutra sebagai komoditas utamanya.
Dalam perkembangannya, jalur sutra kemudian tak cuma melewati darat. Para pedagang Tiongkok mulai memanfaatkan laut sebagai jalur berdagang. Jalur itu mulai dari Laut Tiongkok Selatan, Semenanjung Malaya, melintasi Selat Malaka, hingga menyeberangi Samudra Hindia.
Berabad-abad, jalur nan kesohor itu terus berkembang sebelum era modern mulai menggilasnya. Kini, Tiongkok mengajak Indonesia membangkitkan kembali jalur legendaris tersebut.
Ajang kerja sama perdagangan
CAEXPO 2015 diikuti perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Indonesia. Menariknya, selain menjadi ajang pameran, panitia menyediakan ruangan khusus untuk kegiatan temu usaha, supaya peserta perusahaan dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia dapat menjalin hubungan kerja sama antara satu sama lainnya.
Dari Tiongkok, perusahaan yang "mejeng" di antaranya Aluminum Corporation of China, China Taiping Insurance Group Ltd, SINOTRUK Liuzhou Yunli Special Vehicle Co Ltd, dan Guangxi Investment Group Co Ltd. Sementara itu, perusahaan dari Indonesia juga mempromosikan produk khas Indonesia seperti produk pertanian, perabot kayu, produk kerajinan tangan.
Acara pembukaan pameran itu juga dihadiri Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementaruan Perdangan Srie Agustina, Minister Counsellor Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia Wang Liping, Wakil Sekjen Sekretariat CAEXPO Huang Yuan, dan pejabat serta pimpinan bisnis kedua negara.
Berdasarkan data statistik, nilai perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2014 mencapai 48,2 miliar dollar AS. Ekspor Indonesia ke Tiongkok pada periode Januari 2015 tercatat sebesar 1,25 miliar dolar AS atau turun 33,16 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,87 miliar dollar AS.
Sementara impor Indonesia dari China juga menurun 1,48 persen dari 2,73 miliar dollar AS pada Januari 2014 menjadi 2,69 miliar dollar AS pada periode Januari 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar